BULAN Ramadan disebut juga "Bulan Alquran" (Syahrul Quran). Karena pada bulan itu, Alquran (mulai) diturunkan (Nuzulul Quran) sebagaimana termaktub dalam Al Baqarah ayat 185. Pada bulan Ramadan kita mudah menyaksikan kebiasaan mengaji Alquran (tadarus) sekaligus mempelajari, memahami, dan berupaya mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Saat Ramadan pula, banyak umat Islam, baik anak-anak maupun orang tua, laki-laki atau perempuan berusaha menamatkan membaca 30 juz Alquran. Di kampung-kampung masih ada tradisi khatamul Quran (tamat Alquran) bertepatan dengan malam "Nuzulul Quran" (tanggal 17 Ramadan). Atau, bertepatan dengan sepuluh malam terakhir saat Lailatul Qadar (Malam Seribu Bulan).
Bahkan, ada yang mampu menamatkan membaca Alquran dalam waktu seminggu. Dengan cara itu, dalam waktu sebulan Ramadan, berhasil ditamatkan Alquran sebanyak empat kali.
Dalam hal ini, sebenarnya ada cara yang tergolong mudah untuk menamatkan membaca Alquran dalam seminggu atau tujuh hari. Para pengkhatam Al Quran biasa memulainya hari Kamis (malam Jumat). Tapi itu kebiasaan saja, dikaitkan dengan suasana menyambut kedatangan hari Jumat sebagai sayyidul ayyam atau penghulu semua hari. Hari-hari lain, selain Kamis pun dapat digunakan untuk memulai langkah mengkhatamkan Alquran.
Ketika membaca Alquran, diusahakan dalam keadaan suci (berwudu), berpakaian rapi dan bersih, bertempat di lokasi yang suci pula (masjid, musala, ruangan khusus). Boleh sendirian (munfarid), dan boleh bersama-sama (berjemaah). Hal itu tergantung situasi dan kondisi.
Adapun urutan-urutan surat yang dibaca, misalnya:
Hari Kamis itu, baca surat Al Fatihah hingga Al Maidah (5 surat).
Hari Jumat, surat Al An'am hingga At Taubah (4 surat).
Hari Sabtu, surat Yunus hingga Maryam (10 surat).
Hari Minggu, surat Thaha hingga Al Qashash (9 surat).
Hari Senin, surat Al Ankabut hingga Shad (10 surat).
Hari Selasa, surat Az Zumar hingga Ar Rahman (17 surat).
Hari Rabu, surat Al Waqi'ah hingga An Nas (58 surat).
* *
ADA juga yang berdasarkan hitungan juz. Hari Kamis juz 1 s.d 4, hari Jumat juz 5 s.d 8, hari Sabtu juz 9 s.d 12, hari Minggu juz 13 s.d 16, hari Senin juz 17 s.d 20, hari Selasa juz 21 s.d 25, dan hari Rabu juz 26 s.d 30.
Akan tetapi, jika terlalu berat membacanya, cukup menamatkan Alquran dalam waktu sebulan saja selama Ramadan. Sehari satu juz, hingga selesailah 30 juz.
Yang penting, jangan lewatkan momentum Ramadan dari membaca, menelaah, memahami, dan mengupayakan pengamalannya. Nabi Muhammad saw bersabda : Khairukum man ta'allamal Qur'ana wa amalahu. Sebaik-baik kamu, adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya. (hadits sahih riwayat Bukhari).
Antara saum Ramadan dengan Alquran, terjadi keterkaitan dan bantu-membantu. Menurut sebuah hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dan Al Hakim, dari Abdullah bin Umar, puasa dan Alquran memberi syafa'at kepada para hamba di hari kiamat kelak.
Kepada Allah SWT, puasa menyatakan bahwa ia telah menghalangi para hamba (manusia yang berpuasa) dari makan dan minum, serta syahwat di siang hari. Karenanya, puasa memohon agar mendapat izin untuk memberi syafa'at kepada hamba-hamba yang berpuasa itu. Alquran juga menyatakan, bahwa ia telah menghalangi para hamba yang berpuasa dari tidur di malam hari, dan memohon agar diizinkan memberi syafa'at kepada hamba-hamba yang berpuasa yang terjaga sepanjang malam karena membaca Alquran.
Siapa yang mau mencoba ? Semoga mendapat kemudahan dari Allah SWT, baik waktu dan kesempatan maupun kemauan, kekuatan, dan kesehatan. (H.Usep Romli HM)***
Komentar
Posting Komentar
Isi komentar ini dengan bijak dan sopan